Selasa, September 29, 2009

Makna Makan dengan Agama

Berkata Al-Imam Al-Ghazali Rahimahullahu ta'ala :
Tentang arti orang yang mencari makan dengan menjual agama,
Seperti sesorang memberimu sesuatu dengan perasangka baiknya bahwa engkau adalah seorang yang wara' lagi bertaqwa, padahal syarat kebolehan menerima pemberian itu tidak ada pada bathinmu( hatimu ), jika sekiranya si pemberi itu ia mengetahui pastilah ia tidak akan memberi. Ini sama saja dengan orang yang mengambil sesuatu dengan berkedok seorang sufi dan taqwa, padahal ia tidak memiliki sifat yang demikian itu, dan diantara mereka ada yang sampai mengira bahwa ia seorang 'Alawi ( salah seorang dari keturunan Rasulullah ) padahal ia berbohong, menerima pemberian dengan cara-cara seperti itu hukumnya haram menurut ulama tasawuf ( ilmu bathin ), meskipun ulama fiqih berfatwa bahwa hukumnya halal, karena hanya melihat dari segi hukum yang dzahir ( tampak ).
( Manhajussawi Hal.570 )

Tanda - tanda Ulama Suu'

Makna Hadist tentang Ulama Su' ( Ulama Jahat )
Al-Imam Asy-Sya'rani menyebutkan, ia dari Syekhnya Ali Al-Khawwas bahwasanya ia berkata tentang makna hadist : ( Sesungguhnya Allah menegakkan agama ini melalui ulama yang jahat ) maknanya adalah : Bahawa manusia mendapat manfaat ilmu dari ulama yang jahat tersebut melaui pengajarannya, fatawa-fatawanya serta pengajiannya, sampai-sampai penampilannya seperti ulama amilin ( yang mengamalkan ilmunya ) kemudian setelah itu Allah memasukan mereka kedalam api nerak karena tidak memiliki keikhlasan, yaitu : ia belajar ilmu karena ria ( pamer ) dan minta didengar orang, maka iapun mengajar manusia mengenai urusan agamanya dan memberikan pemahaman kepadanya dan menjaganya dan menolong agama apabila ada hal-hal yang mereka tidak fahami.
( Manhajussawi Hal.288 )

Senin, September 28, 2009

Hati dan Lidah

Pengajian Manhajussawi Malam Selasa, 28 September 2009
Dan diriwayatkan bahwa Lukman Al Hakim, tuannya menyerahkan kepadanya seekor kambing dan tuan itu berkata kepadanya : Sembelehlah kambing ini dan berikan kepadaku bagian yang paling terbaik dari kambing ini, maka Lukman Al Hakim memberinya Hati dan Lidah, setelah beberapa hari kemudian ia menyerahkan lagi seekor kambing yang lain, dan ia berkata kepada Lukman Al Hakim : Sembelehlah kambing ini dan berikan kepadaku bagian yang paling buruk dari kambing ini, maka Lukman Al Hakim memberinya Hati dan Lidah, maka tuan itu bertanya kepada Lukman Al Hakim tentang Hati dan Lidah itu, maka Lukman Al Hakim menjawab : Hati dan Lidah itu yang lebih baik dari segalanya bila keduanya dalam keadaan baik, dan keduanya itu juga yang paling buruk dari segalanya bila keduanya dalam keadaan buruk. ( Kitab Manhajussawi Hal. 332)

Kamis, September 10, 2009

قاَلَ اْلإِماَمُ اْلغَزَالِيُّ فِي اْلإِحْيَاءِ
 كَانَ اْلإِماَمُ عَلِيُّ بْنُ أَبِيْ طَالِبٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ وَكَرَّمَ اللهُ وَجْهَهُ ، إِذَا حَضَرَ وَقْتُ الصَّلاَةِ يَتَزَلْزَلُ وَيـَتَلَوَّنُ وَجْهُهُ ، فَقِيْلَ لَهُ : مَا لَكَ يَاأَمِيْرَ اْلمُؤْمِنِيْنَ ؟ فَيَقُوْلُ : جَاءَ وَقْتُ أَمَانَةٍ عَرَضَهَا اللهُ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَاْلجِبَالِ ، فَأَبَيْـنَ أَنْ يَحْمِلْنَهَا ، وَأَشْفَقْناَ مِنْهَا وَحَمَلْـتُهَا أَنَا . أنتهى
  المنهج السوى ص 613  
Berkata Al Imam Al Ghazali di dalam Kitab Ihya :
Adalah Al Imam Ali bin Abi Thalib Radhiallahu 'anhu wa Karramallahu wajhah, Apabila tiba waktu sembahyang ia gemetar dan berubah raut wajahnya, maka ia ditanya orang : Apa yang sedang engkau alami wahai Amirul Mu'minin ? Maka ia menjawab : Telah datang waktu amanah yang telah ditawarkan oleh Allah kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikulnya dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, sekarang aku yang memikulnya.
( Kitab Manhajussawi Hal. 613 )