Senin, Oktober 12, 2009

Sayyid Alwi bin Abbas Al-Maliki Al-Hasani

Ulama Su' lebih berbahaya dari pada Iblis

Ketahuilah !
Bahwa syaithan itu ia sangat ingin sekali menyesatkan orang yang alim ( berilmu ) dibadingankan menyesatkan orang yang jahil ( bodoh ), karena apabila orang alim ( berilmu ) itu sudah tersesat, maka kesesatannya itu akan menyesatkan orang lain ( orang awam ), maka apabila seorang alim itu sudah rusak maka kerusakannya itu akan merusak kepda orang-orang awam, karena seseorang ( awam ) tidak akan berani melakukan perbuatan yang dilarang ( oleh agama ) dan menyalahi ( tuntunan agama ) keculi karena keberanian para ulama ( dalam melanggar hukum agama ), berbeda dengan orang yang jahil, oleh karena ini, sebahagian ulama arifin mengatakan : Ulama su' ( jahat ) itu sangat berbahaya ( sangat merusak agama yang dibawa Rasulullah ) dari pada iblis.
( Manhajussawi Hal.289 )

Jumat, Oktober 09, 2009

Al-Habib Ali bin Husein Al-Attas


Tangisan Para Nabi dan Orang-orang shaleh

Diriawayatkan bahwa Adam AS ketika diturunkan kebumi, ia tinggal selama 300 tahun ia tidak pernah mengangkat kepalanya keatas langit karena lantaran malu terhadap Allah. Berkata Ibnu Abbas : Adam dan Hawa menagis selama 200 tahun karena keduanya kehilangan ni'mat surga, keduanya tidak makan dan tidak minum selama 40 hari, dan Adam tidak mendekati Hawa selama 100 tahun, dan ada yang mengatakan : Sekiranya airmata penduduk bumi dikumpulkan pastilah airmata Daud yang lebik banyak, ini kalau dilihat dari sisi kesalahan yang diperbuat, dan sekiranya airmata Daud dan airmata penduduk bumi dikumpulkan pastilah airmata Adam yang lebih banyak, ini kalau dilihat dari sisi yang mana Allah mengeluarkannya dari surga.
Itu tersebut di dalam Tafsir Al-Baghawy
( Manhajussawi Halaman 608 )

Dan dalam kitab (( Asy-Syifa')) karya Qadhi "Iyadh : Adalah Nabi Allah Daud AS air minumnya tercampur dengan airmata, dan tidak pernah terlihat ia tertawa setelah ada kesalahan dan tidak pernah matanya menatap kelangit karena lantaran malu terhadap Tuhannya Azza wa Jalla, dan senantiasa ia menagis seluruh hidupnya, dan ada yang mengatakan : ia menagis sampai rumput tumbuh lantaran airmatanya, dan juga airmatanya membuat pipinya menjadi berbekas ( berlobang ).
( Manhajussawi Halaman 608 )

Dan adalah Muhammad bin Waasi' Rahimahullau ta'ala berkata : Kami menemukan manusia yang mana mereka tidur satu bantal bersama istri-istri mereka, dan mereka menangis sehingga bantal itu basah lantaran airmata mereka, selama 20 tahun istri-istri mereka tidak mengetahui yang demikian itu. Asy-Sya'rani mengutipnya didalam (( Kitab Al-Anwarul Qudsiyyah ))
( Manhajussawi Halaman 608 )

Dan diriwayatkan dari Al-Ashma'i Rahimahullau ta'ala, Bahwasanya ia melihat Ali bin Al-Husain Radhiallahu 'anhuma menagis lantaran sangat takutnya kepada Allah Ta'ala, maka berkata Al-Ashma'i : Wahai Tuanku, mengapa engkau menagis dan berkeluh-kesah ? padahal engkau termasuk dari Ahlul Bait ( Keluarga Rasulullah ) dan sesungguhnya Allah Ta'ala telah berfirman : " Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai Ahlul Bait dan mensucikan kamu sesuci-sucinya ". Al-Ahzab Ayat 33. Ali bin Al-Husain berkata : Wahai Ashma'I, bukan begitu ! Sesungguhnya Allah menciptakan surga untuk orang yang ta'at kepada-Nya, sekalipun ia seorang budak habsyah ( berkulit hitam ), dan menciptakan neraka untuk orang yang maksiat ( durhaka ) kepada-Nya sekalipun Raja ( bangsawan ) Quraisy.
( Manhajussawi Halaman 609 )

Dari Muflih budak Muhammad bin Ali Al-Baqir berkata : Aku keluar bersama Muhammad bin Ali untuk melaksanakan ibadah haji, maka ketika ia masuk ke Masjil Haram dan memandang Ka'bah, maka ia menangis sampai suaranya nyaring, maka aku bertanya : engkau demi ayahku dan ibuku ! semua manusia memperhatikanmu, sekiranya kamu rendahkan sedikit suramu, maka ia berkata : celaka engkau Ya Aflah ! bagaimana aku tidak menangis ? Aku lagi berharap semoga Allah memandangku dengan pandangan rahmat-Nya dan aku bisa selamat dengan rahmat itu besok hari ( Hari Kiamat ) ketika menghadap-Nya ! Muflih berkata : kemudian ia tawaf di Baitullah, setelah ia datang ( selesai ) ia shalat 2 raka'at didekat maqam ( Maqam Ibrahim ) maka ketika ia mengangkat kepalanya dari sujudnya, maka ditempat sujudnya itu mengalir air dari airmatanya.
( Manhajussawi Halaman 609 )

Didalam (( Kitab Ihya )) dari Yazid bin Madz'ur Rahimahullahu ta'ala berkata : Aku melihat Al-Auza'I dalam tidur ( bermimpi ) maka aku berkata ( bertanya ) : Wahai Abu Amr, tunjukkan kepadaku suatu amal yang dengan amal itu aku bisa mendekatkan diri kepada Allah Azza wa Jalla, maka ia berkata ( menjawab ) : Aku tidak melihat suatu derajat yang lebih tinggi seperti derajatnya para ulama, kemudia ( seteh itu ) derajatnya orang – orang yang bersedih, dan Yazid adalah seorang Syekh Besar, ia senantiasa menangis sampai gelap ( buta ) kedua matanya.
( Manhajussawi Halaman 609 )

Berkata Al-Habib Al-Allamah Ahmad bin Ali Al-Junaid Radhiyallahu'anhu :
Aku melihat sebahagian manusia mengambil ( menerima ) dengan perasaan malu dan terlihat bahwa ia termasuk orang ahli kebaikan dan faqir, dan kebanyakan orang yang memberi berkeyakinan demikian itu, sebenarnya ia mengambil ( menerima ) dengan cara seperti ini sama seperti seorang perampok, ia berkata : aku mendengar dari penduduk kota syibam bahwa Al-Habib Ahmad bin Umar bin Smeith Rahimahullahuta'ala, pada musim penceklik di kota Syibam dan makanan tidak ada disana , ketika itu ia mewasiatkan kepada salah satu pembantunya dan ia melarangnya untuk berkata : Tujuanku ( keinginanku ) ini untuk Al-Habib Ahmad, agar diberi ( dikabulkan maksudnya ) dengan rasa malu ( orang merasa malau kalau tidak mengabulkan ) maka ambilah I'tibar wahai orang yang berakal.
( Manhajussawi Halaman 573 )